KONDISI C++




Hampir dalam penulisan sebuah aplikasi, anda akan dihadapkan pada sebuah kondisi. Kondisi dalam hal ini adalah suatu logika pemograman dimana anda harus memilih salah satu syarat supaya baris kodenya tereksekusi. Kondisi juga sering dikenaldengan istilah percabangan karena logika kondisi ini jika dinotasikan dalam bentuk flowchart diagram akan membentuk percabangan. Berbeda dengan pengulangan, pengulangan adalah sebuah logika program yang akan mengeksekusi berulang-ulang pada sebuah baris kode sesuai syarat yang ditentukan. Perulangan sering dikenal dengan istilah looping.
Kondisi maupun perulangan memiliki kesamaan, yaitu adalah sebuah syarat. Kondisi akan mengeksekusi sebuah baris kode apabila memenuhi syarat tertentu, sedangkan perulangan akan melakukan eksekusi berulang-ulang pada sebuah baris kode jika syarat tertentu terpenuhi. 

KONDISI
Kondisi adalah suatu logika pemograman dimana anda akan dihadapkan pada sebuah syarat tertentu supaya baris kodenya tereksekusi oleh complier. Sebelum anda membuat sesuatu keputusan, pastikan anda akan menjalani terlebih dahulu proses pembandingan. Melakukan proses perbandingan dilakukan dengan melibatkan beberapa operator yang disebut dengan relational operator atau operator relasi. Karena semua informasi pada komputer kebanyakan ditampilkan dalam bilangan numerik, membandingkan nilai numerik adalah esensi dari semua pembuatan keputusan. Anda dapat menggunakan enam operator inti untuk membandingkan dua nilai. Berikut adalah macam-macam operator relasional :
Operator
Keterangan
Lebih kecil
Lebih besar
==
Sama dengan
>=
Lebih besar sama dengan
<=
Lebih kecil sama dengan
!=
Tidak sama dengan

Masing-masing operator tersebut membandingkan nilai dari dua operator dan mengembalikan satu dari dua kemungkinan nilai dari type bool:true jika benar true atau jika salah false.
A.      Pernyataan IF Tunggal
Pernyataan if dasar memungkinkan program anda untuk menjalankan sebuah pernyataan tunggal. Kondisi disini hanya ada satu syarat. Jika tidak, program tidak akan mengeksekusi apapun. Struktur satu kondisi ini hanya menggunakan “if” saja. Bentuk umum struktur percabangan yang hanya memiliki satu kondisi adalah sebagai berikut :

If(kondisi){
Statement
Statement
}
Else{
Statement
}

Untuk lebih jelas, perhatikan contoh berikut :


Dari program diatas, menggunakan satu header yaitu iostream. Using namespace digunakan untuk mendeklarasikan std jadi kita tidak harus menuliskan std std lagi diakhir baris. Int a, b; saya mendeklarasikan variable a dan b dengan tipe datanya integer artinya dalam variabel a dan b hanya bertipe angka saja. Main () adalh fungsi utama dalam c++. Saya terlebih dahulu menampilkan nilai a dengan menyimpan hasil inputan user ke variabel a, begitu pula pada variabel b. Selanjutnya saya menggunakan if untuk menyatakan atau mendeklarasikan jika a kurang dari b yang kita inputkan tadi maka akan muncul tampilan a lebih kecil dari b, jika salah, maka akan menampilkan a lebih besar dari b. Seperti ini hasil outputnya :


B.      Pernyataan IF lebih dari dua kondisi
Struktur kondisi lebih dari dua kondisi ini akan sering anda gunakan pada kasus pemrograman yang memiliki lebih dari atau sama dengan dus syarat umum. Contohnya, untuk mengeksekusi baris satu, anda harus memiliki syarat A dan baris kedua harus memiliki syarat B. Jika tidak memenuhi keduanya, maka akan dieksekusi baris ketiga dan seterusnya jika ada syarat lagi. Struktur ini merupakan struktur pengembangan diri sebuah kondisi percabangan dua kondisi. Syarat dalam kondisi jenis ini tidak terbatas. Anda dapat membuat sebanyak mungkin yang anda cari. Berikut adalah bentuk umum dari struktur kondisi lebih dari dua :
If(kondisi){
Statement_jika_kondisi1_terpenuhi
}
Else if(kondisi2){
Statement_jika_kondisi2_terpenuhi
}
...........
...........
Else{
Statement_jika_semua_kondisi_diatas_tidak_terpenuhi
}
Untuk lebih jelasnya kita langsung saja coba :


Pernyataan pertama, jika nilai a kurang dari b dan a kurang dari c maka akan menampilkan nilai terkecil dan memanggil variabel a yang sudah kita masukkan tadi. Pernyataan kedua, jika b kurang dari c dan b kurang dari a, maka akan menampilkan nilai terkecil dengan memanggil variabel b yang sudah kita isikan tadi. Dan jika kedua pernyataan salah maka akan menampilkan nilai terkecil tetapi dengan memanggil variabel c yang sudah kita inputkan tadi. Berikut hasil outputnya :
C.      Pernyataan IF Bersarang
Pernyataan yang akan dijalankan ketika kondisi dalam sebuah pernyataan if adalah true dapat juga menjalankan sebuah fungsi if (fungsi if yang kedua). Kondisi untuk if yang berada di dalam if hanya dites jika kondisi if yang berada di luar adalah true. Sebuah if yang berada dalam sebuah IF juga dapat berisi fungsi if. Anda dapat menambahkan fungsi if didalam if sebanyak apapun sesuai kebutuhan anda.
Contoh :

Pernyataan pertama, jika jenis kelaminnya itu laki-laki yang disimbolkan huruf l atau L maka dicek lagi apakah laki-laki itu sudah menikah apa belum, dengan pernyataan status. Jika statusnya menikah yang disimbolkan dengan huruf M, maka akan mendapatkan tunjangan istri sebesar 500000. Jika belum menikah maka mendapatkan tunjangan istri 0.
Pernyataan kedua, jika jenis kelaminnya perempuan yang disimbolkan dengan huruf p atau P, maka mendapatkan tunjangan istri sebesar 0.
Dan untuk pernyataan ketiga, jika jenis kelaminnya selain perempuan atau laki-laki maka akan muncul tulisan “tidak dikenali”.

 

D.      Pernyataan Switch Case
Selain if dan else, ada keyword lain yang dapat anda gunakan dalam struktur kondisi, yaitu switch case. Hampir mirip dengan if else, switch case juga memiliki syarat supaya baris kode didalam case dapat dieksekusi. Perbedaannya, pada switch case tidak ada pembagian struktur berdasarkan syarat seperti pada if-else, baik struktur 1 kondisi, 2 kondisi, atau lebih dari dua kondisi. Switch case mampu menangani semua kondisi bersyarat. Jika menambah jumlah case, anda dapat menentukan berapa banyak syarat yang anda inginkan, bentuk umum dari kondisi switch case sebagai berikut:
Switch(ekpresi){
Case nilai_konstant1 : statement_yang _dieksekusi; break;
Case nilai_konstant2 : statement_yang _dieksekusi; break;
..................................
Case nilai_konstantN : statement_yang_dieksekusi; break;
Default
Statement_alternatif_yang_dieksekusi;
}
Pada struktur umum diatas, ekspresi hanya dapat diisi bilangan bulat atau karakter saja. Hal ini sekaligus kelemahan switch case dibanding penggunaan if else. Pada case adalah percabangan yang akan dieksekusi jika nilai ekspresi sama dengan nilai_konstantnya. Default adalah syarat dieksekusinya program ketika semua syarat tidak terpenuhi. Break berfungsi untuk peloncat setelah baris kode yang sesuai syarat dieksekusi. Untuk lebih jelas mengenai switch case, perhatikan contoh berikut :

Switch (pilih) artinya inputan yang sudah kita inputkan di variabel  pilih akan diolah atau dicek di dalam switch (pilih). Case 1 merupakan jika inputan yang kita masukkan di “pilih pesan makanan anda” adalah 1 maka akan menampilkan output “anda memilih steak sirlion = 20.000. kalau case 2 ya kalau inputannya 2 maka akan dikerjakan perintah didalam case 2 begitu seterusnya. Break digunakan untuk peloncat setelah baris kode yang sesuai syarat dieksekusi. Default jalan ketika semua casenya salah contohnya anda memasukkan 5 maka akan tampil output “maaf pilihan anda tidak ada pada daftar menu kami. Berikut output dari coding di atas.
















Referensi : visual C++ 2013,Wahana Komputer, 2015, Andi
                        Microsoft Visual C++ 2010, Wahana Komputer,2011, Andi